Koneksi antara Modul 3.2
"Pemimpin dalam Pengelolaan Sumber Daya Guru" dengan konsep "Guru Penggerak" sangat erat. Dalam Modul 3.2, fokusnya adalah bagaimana para pemimpin dapat mengelola dan memanfaatkan sumber daya yang tersedia kepada mereka, khususnya dalam hubungannya dengan para guru.
Guru penggerak memainkan peran penting dalam pengelolaan yang efektif terhadap sumber daya guru. Mereka adalah pendidik yang berpengalaman yang tidak hanya unggul dalam praktik mengajar mereka sendiri, tetapi juga memiliki kualitas kepemimpinan dan keterampilan untuk mempengaruhi dan menginspirasi rekan-rekan mereka. Mereka bertindak sebagai jembatan antara administrasi sekolah dan staf pengajar, memfasilitasi komunikasi, kolaborasi, dan pertumbuhan profesional.
Dalam konteks Modul 3.2, guru penggerak dapat menjadi sumber daya yang berharga dalam mengoptimalkan potensi staf pengajar. Mereka dapat membantu mengidentifikasi dan memanfaatkan kelebihan individu guru, memberikan bimbingan dan dukungan, dan mempromosikan budaya perbaikan berkelanjutan. Dengan memanfaatkan dengan efektif keahlian dan pengetahuan guru penggerak, pemimpin sekolah dapat meningkatkan efektivitas strategi pengelolaan sumber daya secara keseluruhan.
Selain itu, Modul 3.2 menekankan pentingnya memberdayakan guru dan menciptakan lingkungan yang mendukung perkembangan profesional mereka. Guru penggerak dapat memainkan peran yang signifikan dalam proses ini dengan membela kebutuhan para guru, memfasilitasi peluang pembelajaran profesional yang relevan, dan mendorong rasa kepemilikan dan otonomi di antara staf pengajar. Pendekatan kolaboratif terhadap pengelolaan sumber daya ini, yang dipimpin oleh guru penggerak, dapat mengarah pada peningkatan kepuasan guru, retensi, dan pada akhirnya, peningkatan hasil belajar siswa.
Tujuan Pembelajaran Khusus CGP mampu menghubungkan materi modul ini dengan materi pada modul-modul sebelumnya, kesimpulan tentang ‘Pemimpin Pembelajaran dalam Pengelolaan Sumber Daya’ dan implementasinya di dalam kelas, sekolah, dan masyarakat sekitar sekolah. Sekolah sebagai ekosistem pendidikan Sekolah adalah sebuah interaksi antara faktor biotik dan abiotik kedua faktor ini saling berinteraksi satu sama lain sehingga menciptakan hubungan yang selaras dan harmonis.
- Biotik Murid, Kepala Sekolah, Guru, Staf/Tenaga Kependidikan, Pengawas Sekolah, Orang Tua dan Masyarakat sekitar sekolah.
- Abiotik Keuangan dan Sarana dan prasarana. dan lingkungan alam
- Pendekatan berbasis kekurangan/masalah (Deficit-Based Thinking)
- Pendekatan berbasis aset (Asset-Based Thinking)
- Fokus pada masalah
- Mengidentifikasi kekurangan
- Fokus mencari bantuan
- Merancang program atau proyek untuk menyelesaikan masalah.
- Mengatur kelompok yang menyelesaikan proyek.
- Fokus pada aset dan kekuatan
- Membayangkan masa depan
- Berpikir tentang kesuksesan yang sudah diraih dan kekuatan untuk
- Mencapai kesuksesan
- Merancang sebuah program berdasarkan visi
- Melaksanakan rencana aksi yang sudah diprogram.
- Asset-based Community Development (ABCD) merupakan salah satu pendekatan dalam pengembangan komunitas. Kekuatan terbesar dalam menunjang kesejahteraan komunitas adalah potensi dalam diri sendiri,sehingga. Potensi tersebut dapat dijadikan aset sebagai strategi pemberdayaan sebuah komunitas.
- Pemimpin dalam pengelola sumber daya, seseorang yang mampu menjadikan sumber daya yang ada disekitarnya menjadi lebih bermanfaat dan digunakan sebagai hal positif dalam menunjang proses pembelajaran.
Hubungan pengelolaan sumber daya yang tepat akan membantu proses pembelajaran murid menjadi lebih berkualitas.
- Menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak agar dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan setinggi-tingginya baik sebagai manusia maupun anggota masyarakat.
- Guru harus cerdas dalam mengelola dan menggali kemampuan muridnya (modal manusia)menyesuaikan dengan kodratnya agar dapat nyaman dan bahagia dalam proses pembelajaran.
- 1.2 Nilai guru penggerak berpihak pada murid mandiri,kolaboratif,reflektif dan inovatif
- 3.2 pengelolaan sumber daya menjadi nilai positif yang digunakan untuk mengelola sumber daya agar tepat guna dan tepat sasaran sehingga bisa meningkatkan pembelajaran.
- 1.2 peran guru penggerak pemimpin pembelajaran mewujudkan kepemimpinan murid.
Keterkaitan antar materi
- 1.3 visi guru penggerak, merancang visi yang berpihak pada murid serta merancang prakarsa perubahan dengan inquiry apresiatif BAGJA.
- 3.2 pengelolaan sumber daya, guru harus mampu mengidentifikasi potensi dan kekuatan yang dimiliki setiap murid agar segera dapat diberdayakan dan dimaksimalkan dalam pencapaian prakarsa perubahan,potensi murid inilah yang disebut aset.
- 1.4 budaya positif, budaya positif dikelas dan disekolah perlu diciptakan agar dapat mendukung pembentukan karakter murid yang diharapkan.
- 3.2 pengelolaan sumber daya, dalam penerapan budaya positif disekolah guru perlu memahami aset yang dimiliki sehingga penerapan budaya positif menjadi lebih optimal semua komponen diharapkan dapat terlibat khususnya guru sebagai menejer kontrol dan role model melalui kegiatan baik yang membudaya ini dapat dijadikan kekuatan bagi sekolah.
- 2.3 Coaching, coaching diperlukan untuk peningkatan kinerja dalam mencapai tujuan melalui pembekalan kemampuan memecahkan permasalahan dengan mengoptimalkan potensi diri.
- 3.2 pengelolaan sumber daya, coaching diperlukan dalam menggali masalah dan potensi siswa untuk menemukan solusi dari masalah yang dihadapi oleh siswa terkait pemanfaatan sumber daya.
- 3.1 Pengambilan keputusan, pengambilan keputusan diharapkan melalui pertimbangan 4 paradigma,3 prinsip,dan 9 tahapan pengujian pengambilan keputusan.
- 3.2 Pengelolaan sumber daya, pengambilan keputusan yang bertanggung jawab,tepat dalam mengelola sumber daya, agar tidak keluar dari norma dan tata peraturan yang ada juga setiap pengambilan keputusan harus berpihak pada murid.
Secara keseluruhan, Modul 3.2 menyoroti pentingnya kepemimpinan dalam mengelola sumber daya guru. Guru penggerak, sebagai pemangku kepentingan kunci, memainkan peran yang penting dalam mengoptimalkan potensi staf pengajar dan menciptakan lingkungan yang mendukung pertumbuhan profesional. Keterlibatan mereka meningkatkan efektivitas strategi pengelolaan sumber daya secara keseluruhan dan berkontribusi pada peningkatan hasil belajar siswa.