Situational Judgment Test (SJT) adalah metode evaluasi yang digunakan dalam seleksi personel untuk mengukur kecakapan individu dalam menanggapi situasi-situasi pekerjaan yang mungkin dihadapi dalam konteks pekerjaan tertentu. Tujuan SJT adalah untuk menilai kemampuan kandidat dalam membuat keputusan yang tepat, menilai situasi dengan baik, dan menunjukkan perilaku yang sesuai dengan nilai-nilai dan etika organisasi.
Karakteristik SJT:
- Situasional: Menempatkan kandidat dalam situasi kerja nyata atau mungkin terjadi.
- Skenario: Menyajikan skenario atau kasus kerja di mana kandidat harus merespons atau membuat keputusan.
- Pilihan Jawaban: Menawarkan beberapa opsi respons atau tindakan yang mungkin diambil oleh kandidat.
- Etika dan Nilai: Biasanya mencakup pertimbangan etika dan nilai-nilai organisasi.
Soal dan Pembahasan Situational Judgement Test (SJT) pada Tryout PPPK Guru 2023
Soal 1
Seorang guru dihadapkan pada situasi di mana orang tua siswa datang ke sekolah dengan ekspresi
tidak puas karena merasa anaknya diberi nilai yang tidak adil. Bagaimana guru sebaiknya
berkomunikasi dengan orang tua tersebut untuk meredam situasi tanpa mengabaikan kebijakan
penilaian sekolah?
A. Guru menjelaskan dengan tegas kepada orang tua bahwa proses penilaian sudah sesuai dengan
kebijakan sekolah dan tidak ada diskusi lebih lanjut.
B. Guru mendengarkan keluhan orang tua dengan sabar, meminta maaf atas ketidaknyamanan
yang dirasakan, dan menjelaskan alasan penilaian dengan menyertakan buktibukti tertulis.
C. Guru menawarkan untuk meninjau kembali penilaian siswa tanpa menjelaskan proses
penilaian yang telah dilakukan.
D. Guru mengalihkan topik pembicaraan dan menyarankan orang tua untuk berbicara dengan
kepala sekolah.
E. Guru menyuruh orang tua untuk menerima kenyataan dan mempersiapkan anaknya lebih baik
di masa mendatang.
Skor untuk setiap opsi:
A. 2
B. 5
C. 3
D. 1
E. 4
Pembahasan:
• Opsi A (Penegasan Kebijakan): Meskipun penting untuk menegaskan kebijakan sekolah,
pendekatan yang tegas dan kurang empatik dapat meningkatkan ketegangan dengan orang
tua. Komunikasi yang lebih terbuka dan empatik lebih diutamakan.
• Opsi B (Dengar dan Jelaskan): Mendengarkan keluhan dengan sabar menunjukkan empati
dan menghormati perasaan orang tua. Menjelaskan proses penilaian dengan bukti tertulis
memastikan transparansi dan keadilan dalam proses tersebut. Ini adalah pendekatan yang
paling direkomendasikan.
• Opsi C (Peninjauan Kembali): Meskipun niatnya baik, menawarkan peninjauan kembali
tanpa menjelaskan proses awal dapat menimbulkan kesan bahwa guru tidak yakin dengan
penilaian yang telah dilakukan.
• Opsi D (Mengalihkan Topik): Mengalihkan topik dan menyarankan berbicara dengan kepala
sekolah mungkin dianggap sebagai tindakan menghindar dan kurang bertanggung jawab atas
penilaian yang dilakukan.
• Opsi E (Menerima Kenyataan): Meskipun memotivasi siswa untuk berprestasi lebih baik di
masa mendatang penting, pendekatan ini kurang empatik dan bisa dianggap menyalahkan
siswa dan orang tua.
Berdasarkan analisis tersebut, opsi yang paling direkomendasikan dalam menghadapi skenario ini
adalah Opsi B.
Soal 2
Di tengah pelajaran, seorang guru menyadari bahwa salah satu siswa tampaknya terganggu dan
terdistorsi, sering kali melamun dan tidak responsif terhadap pertanyaan yang diajukan.
Bagaimana guru sebaiknya bertindak untuk mendukung siswa tersebut tanpa mengganggu proses
pembelajaran kelas?
A. Guru mengabaikan siswa tersebut dan melanjutkan pelajaran agar kelas tidak terganggu.
B. Guru mendekati siswa saat istirahat dan menanyakan perasaannya, sambil memberikan
dukungan yang diperlukan.
C. Guru langsung menanyakan perasaannya di depan kelas untuk memahami penyebab
perilakunya.
D. Guru menghubungi orang tua siswa setelah pelajaran tanpa berbicara dengan siswa terlebih
dahulu.
E. Guru meminta siswa lain untuk memeriksa dan menanyakan apa yang terjadi pada siswa
yang terganggu.
Skor untuk setiap opsi:
A. 1
B. 5
C. 2
D. 4
E. 3
Pembahasan:
• Opsi A (Mengabaikan): Mengabaikan siswa yang mungkin mengalami kesulitan emosional
atau lainnya bukanlah pendekatan yang direkomendasikan. Dukungan dan perhatian
diperlukan untuk memahami dan membantu siswa.
• Opsi B (Mendekati saat Istirahat): Mendekati siswa secara pribadi saat istirahat memberikan
ruang untuk privasi dan mendukung siswa tanpa membuatnya merasa diperhatikan oleh
seluruh kelas. Ini adalah pendekatan yang paling empatik dan efektif.
• Opsi C (Menanyakan di Depan Kelas): Meskipun niatnya mungkin baik, menanyakan
perasaan siswa di depan kelas bisa membuatnya merasa malu atau terkekang. Privasi dan
empati sangat penting dalam situasi seperti ini.
• Opsi D (Hubungi Orang Tua): Menghubungi orang tua mungkin diperlukan dalam beberapa
situasi, tetapi berbicara dengan siswa terlebih dahulu untuk memahami situasinya adalah
langkah pertama yang harus diambil.
• Opsi E (Meminta Siswa Lain): Meminta siswa lain untuk memeriksa mungkin dilakukan
dengan niat baik, tetapi ini bisa membuat siswa yang terganggu merasa diperhatikan atau
bahkan ditekan.
Berdasarkan analisis tersebut, opsi yang paling direkomendasikan dalam menghadapi skenario ini
adalah Opsi B.
Soal 3
Seorang guru memperhatikan bahwa sejak beberapa minggu terakhir, dua siswa yang sebelumnya
akrab tampaknya bertengkar dan menjauh satu sama lain. Kedua siswa ini seringkali terlihat saling
menghindar dan ada beberapa insiden ketika mereka saling berdebat di depan kelas. Bagaimana
guru sebaiknya bertindak untuk memfasilitasi rekonsiliasi antara kedua siswa tanpa memaksakan
persahabatan?
A. Guru membiarkan kedua siswa menyelesaikan masalah mereka sendiri tanpa campur tangan.
B. Guru mengundang kedua siswa untuk berbicara secara pribadi setelah pelajaran,
mendengarkan kedua sisi cerita, dan mendorong mereka untuk mengomunikasikan perasaan
mereka.
C. Guru secara terbuka menanyakan alasan pertengkaran mereka di depan kelas agar semua
siswa tahu dan bisa membantu menyelesaikannya.
D. Guru memberi sanksi kepada kedua siswa sampai mereka bersedia berdamai.
E. Guru meminta bantuan konselor sekolah untuk mendampingi kedua siswa dalam mengatasi
masalah mereka.
Skor untuk setiap opsi:
A. 2
B. 5
C. 1
D. 3
E. 4
Pembahasan:
• Opsi A (Biarkan Menyelesaikan Sendiri): Meskipun kadangkadang baik untuk membiarkan
siswa menyelesaikan konflik mereka sendiri, mengabaikan situasi mungkin bisa membuat
masalah bertambah parah, terutama jika pertengkaran mulai mengganggu kelas.
• Opsi B (Bicara Secara Pribadi): Mendekati siswa secara pribadi dan mendengarkan kedua
sisi cerita mereka menunjukkan empati dan kepedulian dari guru. Memberikan ruang bagi
mereka untuk mengomunikasikan perasaan mereka dapat membantu memulai proses
rekonsiliasi tanpa memaksakan hasil.
• Opsi C (Tanyakan di Depan Kelas): Membahas masalah pribadi siswa di depan kelas dapat
menimbulkan malu dan menambah tekanan pada kedua siswa. Pendekatan ini kurang
disarankan.
• Opsi D (Memberi Sanksi): Meskipun tujuannya mungkin untuk mendorong rekonsiliasi,
memberikan sanksi dapat membuat siswa merasa ditekan dan bisa jadi kontraproduktif.
• Opsi E (Bantuan Konselor): Jika konflik terus berlanjut atau tampaknya memiliki dampak
emosional yang mendalam pada kedua siswa, meminta bantuan dari konselor sekolah bisa
menjadi pendekatan yang efektif dan mendukung.
Berdasarkan analisis tersebut, opsi yang paling direkomendasikan dalam menghadapi skenario ini
adalah Opsi B.
Soal 4
Anda adalah seorang guru yang ditugaskan untuk bekerja dalam tim dengan beberapa rekan guru
lainnya untuk menyusun kurikulum baru. Selama proses diskusi, Anda menyadari bahwa terdapat
perbedaan pendapat yang signifikan di antara anggota tim. Bagaimana Anda seharusnya
berkomunikasi untuk mencapai kesepakatan?
A. Anda menekankan pendapat Anda dengan keras, percaya bahwa pendekatan Anda adalah
yang terbaik untuk kurikulum baru.
B. Anda mendengarkan pendapat semua anggota tim dengan cermat, mencatat setiap ide, dan
mengusulkan untuk melakukan voting pada setiap poin perbedaan.
C. Anda memilih untuk diam dan mengikuti apa yang kebanyakan anggota tim putuskan, agar
tidak menimbulkan konflik lebih lanjut.
D. Anda mengusulkan untuk membawa seorang mediator atau pakar pendidikan eksternal
untuk membantu tim mencapai kesepakatan.
E. Anda menciptakan suasana diskusi terbuka, mendorong setiap anggota untuk membagikan
alasan di balik pendapat mereka, dan bekerja sama mencari solusi kompromi.
Skor untuk setiap opsi:
A. 2
B. 4
C. 1
D. 3
E. 5
Pembahasan:
• Opsi A (Menekankan Pendapat Sendiri): Meskipun percaya diri dalam pendapat sendiri
adalah hal yang baik, menekankan pendapat tanpa mempertimbangkan pandangan orang lain
dapat menimbulkan konflik dan menghambat kerja sama tim.
• Opsi B (Mendengarkan dan Voting): Mendengarkan pendapat semua anggota dan
melakukan voting adalah pendekatan demokratis. Namun, ini mungkin tidak selalu
menghasilkan solusi terbaik jika beberapa anggota tim merasa tidak didengar atau ide
mereka tidak dihargai.
• Opsi C (Mengikuti Mayoritas): Memilih untuk diam dan mengikuti keputusan mayoritas
tanpa berkontribusi aktif dapat merugikan tim, karena setiap anggota seharusnya memiliki
kesempatan untuk berkontribusi dalam proses pengambilan keputusan.
• Opsi D (Membawa Mediator): Meminta bantuan dari mediator atau pakar eksternal bisa
bermanfaat dalam situasi tertentu, tetapi mungkin bukan pendekatan pertama yang harus
diambil. Solusi internal seringkali lebih efektif.
• Opsi E (Diskusi Terbuka dan Kompromi): Mendorong komunikasi terbuka dan mencari
solusi kompromi memastikan bahwa setiap anggota tim merasa didengar dan dihargai.
Pendekatan kolaboratif ini mempromosikan kerja sama dan pemahaman bersama,
menjadikannya pendekatan yang paling direkomendasikan.
Berdasarkan analisis tersebut, opsi yang paling direkomendasikan dalam menghadapi skenario ini
adalah Opsi E.
Soal 5
Anda adalah seorang guru yang telah mengajarkan sebuah topik kompleks di kelas Anda.
Meskipun Anda telah menyajikan materi dengan sebaik mungkin, Anda menyadari bahwa
sejumlah besar siswa tampak bingung dan kesulitan memahaminya. Bagaimana Anda seharusnya
bertindak untuk memastikan semua siswa memahami konsep tersebut?
A. Anda menganggap bahwa materi tersebut memang sulit dan berharap siswa akan
memahaminya dengan sendirinya seiring waktu.
B. Anda mengidentifikasi siswasiswa yang tampak kesulitan dan memberikan sesi tambahan
khusus untuk mereka di luar jam pelajaran.
C. Anda memutuskan untuk mengulangi topik tersebut di kelas berikutnya dengan pendekatan
pengajaran yang berbeda.
D. Anda memberikan tugas tambahan yang berfokus pada topik tersebut, berharap bahwa
dengan latihan mereka akan memahami.
E. Anda meminta siswa yang telah memahami untuk membantu temanteman mereka yang
kesulitan dalam kelompok belajar kecil.
Skor untuk setiap opsi:
A. 1
B. 4
C. 5
D. 3
E. 2
Pembahasan:
• Opsi A (Biarkan Siswa Mengerti Sendiri): Meskipun beberapa siswa mungkin akhirnya
memahami konsep dengan sendirinya, mengandalkan pendekatan pasif ini mungkin tidak
efektif bagi sebagian besar siswa.
• Opsi B (Sesi Tambahan untuk Siswa Kesulitan): Mengadakan sesi tambahan dapat
membantu siswa yang kesulitan, tetapi pendekatan ini mungkin tidak menjangkau semua
siswa yang membutuhkan bantuan.
• Opsi C (Mengulangi dengan Pendekatan Berbeda): Mengulang materi dengan pendekatan
yang berbeda memungkinkan guru untuk menyesuaikan metode pengajaran dengan
kebutuhan siswa, yang kemungkinan akan meningkatkan pemahaman mereka.
• Opsi D (Tugas Tambahan): Meskipun memberikan tugas tambahan dapat memberi siswa
lebih banyak latihan, itu mungkin bukan solusi terbaik jika mereka sudah bingung dengan
materi tersebut.
• Opsi E (Kelompok Belajar Kecil): Mendorong siswa yang memahami untuk membantu yang
lainnya mungkin efektif dalam beberapa kasus. Namun, siswa yang memahami mungkin
tidak selalu dapat mengajarkan temanteman mereka dengan efektif seperti guru.
Berdasarkan analisis tersebut, opsi yang paling direkomendasikan dalam menghadapi skenario ini
adalah Opsi C.
Soal 6
Anda adalah seorang guru yang mendapati bahwa salah satu siswa Anda seringkali terlambat
masuk kelas dan tampaknya kurang bersemangat selama pembelajaran. Anda khawatir tentang
keterlibatan dan kesejahteraan siswa tersebut di sekolah. Bagaimana Anda seharusnya bertindak
untuk mendukung siswa tersebut?
A. Anda mengabaikan perilaku tersebut, berpikir bahwa siswa mungkin hanya sedang melewati
fase.
B. Anda memberikan hukuman kepada siswa tersebut setiap kali dia terlambat untuk
menunjukkan disiplin.
C. Anda mengundang siswa tersebut untuk berbicara secara pribadi, mencoba memahami
alasan di balik perilakunya dan menawarkan dukungan.
D. Anda langsung menghubungi orang tua siswa tanpa berbicara dengan siswa terlebih dahulu.
E. Anda meminta bantuan konselor sekolah untuk mendiskusikan masalah siswa dan
mengevaluasi langkahlangkah selanjutnya.
Skor untuk setiap opsi:
A. 1
B. 2
C. 5
D. 3
E. 4
Pembahasan:
• Opsi A (Mengabaikan Perilaku): Meskipun mungkin benar bahwa beberapa siswa hanya
melewati fase tertentu, mengabaikan masalah mungkin membiarkannya berkembang dan
menjadi lebih serius di masa mendatang.
• Opsi B (Memberikan Hukuman): Meskipun disiplin penting dalam pendidikan, memberikan
hukuman tanpa mencoba memahami alasan di balik perilaku siswa mungkin tidak
menyelesaikan akar masalahnya.
• Opsi C (Berbicara dengan Siswa): Mengundang siswa untuk berbicara dan menawarkan
dukungan menunjukkan empati dan kesediaan untuk membantu. Ini adalah pendekatan yang
holistik dan mungkin yang paling efektif untuk mengatasi masalahnya.
• Opsi D (Menghubungi Orang Tua): Meskipun penting untuk melibatkan orang tua dalam
kesejahteraan siswa, melakukannya tanpa berbicara dengan siswa terlebih dahulu mungkin
membuat siswa merasa tidak diperhatikan atau tidak dimengerti.
• Opsi E (Bantuan Konselor Sekolah): Meminta bantuan profesional seperti konselor sekolah
adalah langkah yang baik, terutama jika guru merasa masalahnya melampaui kapasitas
mereka untuk membantu.
Berdasarkan analisis tersebut, opsi yang paling direkomendasikan dalam menghadapi skenario ini
adalah Opsi C.
Soal 7
Sebagai guru, Anda perlu bantuan staf administrasi untuk mengurus beberapa dokumen penting
terkait kegiatan sekolah. Namun, Anda perhatikan bahwa staf administrasi tersebut sering kali
terlihat sibuk dan kurang responsif terhadap permintaan Anda. Bagaimana Anda akan mendekati
dan berkomunikasi dengan staf tersebut agar kebutuhan Anda dapat terpenuhi tanpa menimbulkan
konflik?
A. Mendekati staf saat mereka terlihat tidak sibuk dan menjelaskan kebutuhan Anda secara
langsung.
B. Mengirim email terperinci tentang kebutuhan Anda, menyertakan deadline, dan meminta
konfirmasi balasan.
C. Meminta pertemuan singkat dengan staf untuk mendiskusikan kebutuhan Anda dan mencari
solusi bersama.
D. Melaporkan situasi ini kepada kepala sekolah atau atasan staf administrasi untuk mencari
intervensi.
E. Menunggu sampai staf tersebut terlihat kurang sibuk, lalu secara informal menyampaikan
kebutuhan Anda.
Skor untuk setiap opsi:
A. 3
B. 5
C. 4
D. 1
E. 2
Pembahasan:
• Opsi A (Pendekatan Langsung): Ini bisa efektif, tetapi terkadang sulit untuk menentukan
kapan staf tidak sibuk dan bisa mengganggu pekerjaan mereka.
• Opsi B (Komunikasi Email): Mengirim email detail memungkinkan staf untuk merespons
sesuai jadwal mereka sendiri, memberikan informasi lengkap, dan memudahkan pelacakan
komunikasi.
• Opsi C (Pertemuan Singkat): Mendiskusikan kebutuhan Anda secara langsung dapat
membangun pemahaman dan kerja sama, tetapi bisa lebih memakan waktu.
• Opsi D (Laporkan ke Atasan): Langkah ini mungkin terasa konfrontatif dan bisa
memburukkan hubungan, kecuali jika semua opsi lain telah gagal.
• Opsi E (Pendekatan Informal): Meskipun bisa terasa kurang mengganggu, pendekatan
informal mungkin tidak cukup menekankan urgensi dan kepentingan kebutuhan Anda.
Berdasarkan analisis ini, opsi B dianggap sebagai strategi terbaik untuk memastikan kebutuhan
Anda terpenuhi secara efektif tanpa menimbulkan konflik.
Soal 8
Anda sebagai guru merencanakan kegiatan ekstrakurikuler baru yang membutuhkan dukungan
dari beberapa staf sekolah, termasuk staf keamanan, staf kebersihan, dan staf administrasi.
Mengingat kesibukan masingmasing staf dan kebutuhan untuk kerja sama yang baik, bagaimana
Anda akan mendekati dan berkomunikasi dengan mereka agar kegiatan berjalan lancar tanpa
menimbulkan kesalahpahaman atau beban tambahan?
A. Mengadakan pertemuan dengan semua staf terkait untuk menjelaskan kegiatan dan
mendiskusikan peran masingmasing.
B. Mengirimkan memo terperinci kepada setiap staf tentang kegiatan dan tugas yang
diharapkan, dengan menekankan pentingnya kerja sama.
C. Mendekati setiap staf secara individu untuk menjelaskan kegiatan dan mendengarkan saran
atau kekhawatiran mereka.
D. Menugaskan koordinator staf untuk mengelola komunikasi dan koordinasi dengan semua
staf terkait.
E. Menunda kegiatan sampai Anda yakin bahwa semua staf memiliki waktu dan sumber daya
yang cukup untuk berpartisipasi.
Skor untuk setiap opsi:
A. 4
B. 3
C. 5
D. 2
E. 1
Pembahasan:
• Opsi A (Pertemuan Bersama): Mendukung komunikasi terbuka dan pemahaman bersama,
tetapi bisa sulit mengoordinasikan jadwal dan mungkin tidak semua staf merasa nyaman
berbicara dalam kelompok.
• Opsi B (Memo Terperinci): Memberikan informasi yang jelas dan dapat dirujuk kembali,
tetapi mungkin tidak memungkinkan umpan balik atau diskusi dua arah.
• Opsi C (Pendekatan Individu): Memungkinkan komunikasi personal yang efektif dan
membangun hubungan kerja yang baik, meskipun memerlukan waktu lebih banyak.
• Opsi D (Koordinator Staf): Mengurangi beban komunikasi Anda, tetapi bisa menimbulkan
kesalahpahaman jika koordinator tidak menyampaikan pesan dengan efektif.
• Opsi E (Penundaan Kegiatan): Menghindari potensi beban tambahan pada staf, namun tidak
mengatasi masalah komunikasi dan bisa menghambat kegiatan ekstrakurikuler.
Berdasarkan analisis ini, opsi C dianggap sebagai strategi terbaik untuk membangun kerja sama
yang baik dan mengelola kegiatan ekstrakurikuler tanpa menimbulkan konflik atau beban
tambahan.
Soal 9
Anda sebagai guru merencanakan kegiatan pembelajaran kelompok yang melibatkan partisipasi
aktif dari siswa. Namun, Anda menyadari bahwa beberapa siswa sangat pemalu dan kurang
berpartisipasi dalam diskusi kelompok. Bagaimana Anda akan mendekati situasi ini untuk
memastikan bahwa semua siswa terlibat secara efektif dan merasa nyaman berpartisipasi?
A. Mendorong siswa yang pemalu untuk berbicara lebih banyak dan menekankan pentingnya
partisipasi.
B. Memberikan penugasan individu kepada siswa yang pemalu agar mereka tidak merasa
tertekan dalam diskusi kelompok.
C. Mengatur ulang kelompok pembelajaran agar siswa yang pemalu berada dengan teman yang
mereka percayai.
D. Menyediakan opsi bagi siswa untuk berpartisipasi secara tertulis jika mereka merasa tidak
nyaman berbicara di depan.
E. Menyediakan sesi persiapan sebelum diskusi kelompok, di mana siswa yang pemalu dapat
mengungkapkan ideide mereka dalam lingkungan yang lebih tenang dan terkontrol.
Skor untuk setiap opsi:
A. 2
B. 3
C. 4
D. 1
E. 5
Pembahasan:
• Opsi A (Dorongan untuk Berbicara): Meskipun bermaksud baik, bisa menimbulkan tekanan
lebih bagi siswa yang pemalu dan membuat mereka merasa tidak nyaman.
• Opsi B (Penugasan Individu): Mengakomodasi siswa yang pemalu, tetapi tidak membantu
mereka mengembangkan keterampilan berpartisipasi dalam diskusi kelompok.
• Opsi C (Pengaturan Ulang Kelompok): Dapat meningkatkan kenyamanan, namun tidak
selalu menjamin peningkatan partisipasi siswa yang pemalu.
• Opsi D (Partisipasi Tertulis): Memberikan alternatif, namun tidak membantu siswa
mengatasi rasa malu saat berdiskusi secara lisan.
• Opsi E (Sesi Persiapan): Menyediakan lingkungan yang mendukung dan memungkinkan
siswa yang pemalu untuk beradaptasi serta menyampaikan ideide mereka tanpa tekanan
kelompok besar.
Berdasarkan analisis ini, opsi E dianggap sebagai strategi terbaik untuk memastikan partisipasi
efektif dari siswa yang pemalu dalam kegiatan pembelajaran kelompok.
Soal 10
Seorang siswa datang kepada Anda dalam keadaan sangat emosional setelah mengalami konflik
dengan teman sekelasnya. Siswa tersebut tampak terganggu dan kesulitan mengungkapkan
perasaannya. Sebagai guru, apa langkah terbaik yang akan Anda ambil untuk menenangkan siswa
dan membantu menyelesaikan masalahnya?
A. Langsung menanyakan detail konflik dan memberikan solusi untuk menyelesaikan masalah
antara siswa tersebut dan temannya.
B. Mendengarkan siswa tanpa menghakimi dan membiarkannya mengeluarkan semua
emosinya sebelum membahas lebih lanjut.
C. Mengarahkan siswa untuk menenangkan diri terlebih dahulu dan menyarankan agar ia
berbicara kembali saat sudah merasa lebih baik.
D. Menyarankan siswa untuk menulis surat kepada temannya sebagai cara untuk
mengungkapkan perasaannya dan menyelesaikan konflik.
E. Menawarkan untuk bertindak sebagai mediator antara siswa dan temannya untuk
menyelesaikan konflik secara damai.
Skor untuk setiap opsi:
A. 2
B. 5
C. 3
D. 4
E. 1
Pembahasan:
• Opsi A (Memberikan Solusi Langsung): Meskipun tujuannya membantu, pendekatan ini
mungkin terlalu langsung dan tidak memberi ruang bagi siswa untuk mengekspresikan
perasaannya.
• Opsi B (Mendengarkan Tanpa Menghakimi): Menyediakan ruang aman bagi siswa untuk
berbicara dan mengekspresikan emosinya, membantu dalam proses penenangan.
• Opsi C (Menenangkan Diri): Memungkinkan siswa waktu untuk menenangkan diri penting,
namun mungkin terasa kurang mendukung saat mereka membutuhkan seseorang untuk
berbicara.
• Opsi D (Menulis Surat): Cara kreatif untuk mengungkapkan emosi, tetapi mungkin tidak
langsung menyelesaikan masalah yang ada.
• Opsi E (Mediator): Sementara niatnya baik, bisa terasa terlalu intrusif pada awalnya,
terutama jika siswa belum siap untuk mediasi.
Berdasarkan analisis ini, opsi B dianggap sebagai strategi terbaik untuk menangani siswa yang
emosional, memberikan dukungan yang dibutuhkan, dan membantu menyelesaikan masalahnya.
Soal 11
Selama kegiatan belajar mengajar, Anda menyadari bahwa ada siswa yang terlihat tidak tertarik
dan sering mengalihkan perhatian dari pelajaran. Siswa ini terlihat bosan dan sering kali
mengganggu teman sekelasnya. Sebagai guru, bagaimana Anda akan menangani situasi ini untuk
meningkatkan keterlibatan siswa tersebut tanpa mengganggu proses pembelajaran kelas secara
keseluruhan?
A. Menegur siswa tersebut secara langsung di depan kelas agar ia berhenti mengganggu dan
mulai memperhatikan pelajaran.
B. Memberikan tugas tambahan kepada siswa tersebut untuk membuatnya sibuk dan terlibat
dalam pembelajaran.
C. Meminta siswa tersebut untuk berbicara dengan Anda setelah kelas untuk membahas alasan
ketidakberminatannya dan mencari solusi bersama.
D. Mengubah strategi pengajaran Anda untuk membuat materi lebih menarik dan melibatkan
seluruh kelas dalam aktivitas yang lebih interaktif.
E. Mencoba memahami minat siswa tersebut dan menghubungkannya dengan materi pelajaran
untuk meningkatkan keterlibatannya.
Skor untuk setiap opsi:
A. 2
B. 3
C. 4
D. 5
E. 1
Pembahasan:
• Opsi A (Menegur Langsung): Meskipun mungkin menghentikan gangguan sementara,
menegursiswa di depan kelas dapat memperburuk masalah dan membuat siswa merasa malu
atau defensif.
• Opsi B (Tugas Tambahan): Memberi tugas tambahan bisa membantu, tetapi mungkin tidak
menyelesaikan masalah ketidakberminatan siswa.
• Opsi C (Diskusi Setelah Kelas): Memungkinkan guru untuk memahami alasan di balik
perilaku siswa dan bekerja sama untuk mencari solusi, namun tidak segera mengatasi
masalah di kelas.
• Opsi D (Mengubah Strategi Pengajaran): Menciptakan lingkungan belajar yang lebih
menarik dan interaktif dapat membantu meningkatkan keterlibatan semua siswa, termasuk
siswa yang bermasalah.
• Opsi E (Memahami Minat Siswa): Meskipun memahami minat siswa penting,
menghubungkannya dengan materi pelajaran bisa menjadi tantangan dan mungkin tidak
langsung efektif.
Berdasarkan analisis ini, opsi D dianggap sebagai strategi terbaik untuk menangani siswa yang
tidak tertarik, dengan menciptakan pengalaman pembelajaran yang lebih menarik dan melibatkan
untuk seluruh kelas.
Soal 12
Anda menemukan bahwa beberapa siswa di kelas Anda mengalami kesulitan untuk mengikuti
pembelajaran dan sering tertinggal dalam pelajaran. Anda menyadari bahwa mereka membutuhkan
dukungan tambahan, tetapi juga ingin memastikan bahwa siswa lainnya tidak terhambat dalam
proses belajar mereka. Sebagai guru, bagaimana langkah yang akan Anda ambil untuk memastikan
bahwa semua siswa dapat belajar secara efektif?
A. Memberikan waktu tambahan setelah jam sekolah untuk siswa yang mengalami kesulitan,
tanpa mengubah kecepatan pembelajaran di kelas.
B. Menggunakan metode pengajaran diferensiasi dengan memberikan tugas yang berbeda
sesuai dengan kemampuan masingmasing siswa.
C. Mendorong siswa yang lebih maju untuk membantu temanteman mereka yang kesulitan,
sehingga semua dapat belajar bersama.
D. Membagi kelas menjadi kelompokkelompok kecil berdasarkan tingkat kemampuan untuk
menyampaikan materi sesuai dengan kecepatan mereka.
E. Memfokuskan perhatian Anda pada siswa yang mengalami kesulitan selama pembelajaran
di kelas dan meminta siswa lainnya untuk melakukan tugas mandiri.
Skor untuk setiap opsi:
A. 3
B. 5
C. 4
D. 2
E. 1
Pembahasan:
• Opsi A (Waktu Tambahan): Memberikan waktu tambahan setelah sekolah adalah cara yang
baik untuk memberi dukungan, tetapi tidak membantu siswa tersebut selama pembelajaran
di kelas.
• Opsi B (Pengajaran Diferensiasi): Pendekatan ini memungkinkan semua siswa untuk belajar
sesuai dengan kecepatan dan kemampuan mereka sendiri, mendorong pembelajaran efektif
untuk semua.
• Opsi C (Bantuan Antar Siswa): Mendorong kolaborasi dapat meningkatkan pemahaman
siswa dan keterlibatan kelas, tetapi mungkin membutuhkan pengawasan lebih untuk
efektivitas.
• Opsi D (Pembagian Kelompok): Meskipun ini bisa efektif, bisa jadi memisahkan siswa
berdasarkan kemampuan dapat menimbulkan stigma dan perasaan terisolasi.
• Opsi E (Fokus Pada Siswa Kesulitan): Fokus hanya pada siswa yang kesulitan dapat
mengabaikan kebutuhan siswa lainnya dan menciptakan ketidakseimbangan dalam
pembelajaran.
Berdasarkan analisis ini, opsi B dianggap sebagai strategi terbaik untuk menangani perbedaan
kemampuan di kelas, dengan menerapkan pengajaran yang diferensiasi dan inklusif.
Soal 13
Selama diskusi di kelas, beberapa siswa menjadi sangat bersemangat dan mulai berbicara dengan
keras, sehingga beberapa pendapat siswa lain menjadi terabaikan. Bagaimana guru mengendalikan
situasi tersebut agar semua siswa mendapat kesempatan untuk berbicara dan diskusi tetap berjalan
dengan baik?
A. Membiarkan siswa yang bersemangat untuk terus berbicara dan mengharapkan siswa lain
akan ikut berpartisipasi secara alami.
B. Menggunakan teknik "tangan terangkat" untuk mengatur giliran bicara, sehingga setiap
siswa memiliki kesempatan yang sama untuk menyampaikan pendapat.
C. Memberikan peringatan kepada siswa yang berbicara terlalu keras untuk menurunkan
volume suaranya dan memberi kesempatan pada yang lain.
D. Memutuskan untuk mengubah topik diskusi agar suasana kelas menjadi lebih tenang dan
terkendali.
E. Menciptakan aturan bahwa setiap siswa hanya boleh berbicara selama waktu tertentu
sebelum giliran berganti ke siswa lain.
Skor untuk setiap opsi:
A. 1
B. 5
C. 3
D. 2
E. 4
Pembahasan:
• Opsi A (Biarkan Berbicara): Membiarkan siswa yang bersemangat terus berbicara dapat
mengesampingkan kebutuhan siswa lain dan tidak memastikan partisipasi yang seimbang.
• Opsi B (Tangan Terangkat): Teknik ini mengatur giliran bicara dan menjamin bahwa setiap
siswa mendapatkan kesempatan untuk berkontribusi dalam diskusi.
• Opsi C (Memberikan Peringatan): Meskipun ini dapat mengurangi volume suara, mungkin
tidak cukup untuk menjamin partisipasi semua siswa.
• Opsi D (Mengubah Topik): Mengubah topik diskusi adalah pendekatan yang menghindari
masalah daripada menyelesaikannya dan dapat menghambat pembelajaran.
• Opsi E (Batas Waktu Berbicara): Menetapkan batas waktu dapat membantu mengatur giliran
dan memastikan setiap siswa mendapat kesempatan untuk berbicara, tetapi mungkin terasa
terlalu rigid.
Berdasarkan analisis ini, opsi B, yaitu menggunakan teknik "tangan terangkat" untuk mengatur
giliran bicara, dianggap sebagai metode terbaik untuk mengendalikan diskusi kelas yang hangat
dan memastikan partisipasi yang seimbang dari semua siswa.
Soal 14
Dalam sebuah proyek kelompok, seorang siswa mengeluh bahwa ia melakukan sebagian besar
pekerjaan sementara anggota kelompok lainnya kurang berkontribusi. Bagaimana guru harus
menangani situasi ini untuk memastikan kerjasama yang adil dan efektif dalam kelompok?
A. Meminta siswa yang mengeluh untuk menerima situasi tersebut dan mendorongnya untuk
terus bekerja keras.
B. Mengubah susunan anggota kelompok untuk mencoba dinamika kelompok yang berbeda.
C. Memberikan kesempatan kepada semua anggota kelompok untuk berbicara dan
menyampaikan perspektif mereka tentang situasi tersebut.
D. Menilai pekerjaan kelompok berdasarkan kuantitas kontribusi individu tanpa
mempertimbangkan kualitas kerja tim.
E. Mengadakan sesi refleksi kelompok untuk mendiskusikan pembagian tugas dan menetapkan
peran serta tanggung jawab yang jelas.
Skor untuk setiap opsi:
A. 1
B. 3
C. 4
D. 2
E. 5
Pembahasan:
• Opsi A (Terima dan Bekerja Keras): Meminta siswa untuk menerima situasi tanpa mencari
solusi tidak membantu mengembangkan kerjasama tim yang efektif.
• Opsi B (Ubah Susunan Kelompok): Meskipun dapat menciptakan dinamika baru,
pengubahan anggota kelompok secara mendadak mungkin tidak menyelesaikan masalah
mendasar.
• Opsi C (Kesempatan Berbicara): Memberikan kesempatan berbicara kepada semua anggota
kelompok membantu memahami perspektif yang berbeda, tetapi mungkin tidak cukup untuk
menyelesaikan masalah.
• Opsi D (Nilai Berdasarkan Kuantitas): Menilai berdasarkan kuantitas kontribusi dapat
merusak semangat kerja tim dan tidak mempertimbangkan pentingnya kualitas.
• Opsi E (Sesi Refleksi Kelompok): Sesi refleksi memungkinkan kelompok untuk
mendiskusikan masalah, menetapkan peran, dan memperjelas tanggung jawab,
mempromosikan kerja sama dan keadilan dalam kelompok.
Berdasarkan analisis ini, opsi E, yaitu mengadakan sesi refleksi kelompok untuk mendiskusikan
pembagian tugas dan menetapkan peran serta tanggung jawab yang jelas, merupakan pendekatan
terbaik untuk memastikan kerjasama yang adil dan efektif dalam kelompok.
Soal 15
Selama pembelajaran jarak jauh, Anda perhatikan bahwa salah satu siswa tampaknya tidak pernah
menyalakan kamera atau berpartisipasi aktif dalam diskusi. Siswa tersebut juga seringkali tidak
mengumpulkan tugas tepat waktu. Bagaimana Anda akan mendekati situasi ini untuk memastikan
siswa tersebut tetap terlibat dan belajar efektif?
A. Memberikan peringatan keras kepada siswa tersebut dan menegaskan pentingnya kehadiran
serta partisipasi dalam pembelajaran jarak jauh.
B. Membiarkan situasi berlanjut karena menganggap siswa tersebut mungkin memiliki alasan
pribadi untuk tidak berpartisipasi.
C. Menghubungi orang tua atau wali siswa untuk menyampaikan keprihatinan Anda dan
meminta mereka untuk memastikan keterlibatan siswa.
D. Membuat grup belajar kecil di mana siswa tersebut dapat merasa lebih nyaman untuk
berpartisipasi dan berinteraksi.
E. Menyediakan waktu khusus untuk berbicara secara pribadi dengan siswa tersebut guna
memahami situasi mereka dan menawarkan dukungan yang dibutuhkan.
Skor untuk setiap opsi:
A. 2
B. 1
C. 3
D. 4
E. 5
Pembahasan:
• Opsi A (Peringatan Keras): Meskipun penting untuk menegaskan ekspektasi, pendekatan
keras mungkin tidak efektif dan dapat membuat siswa merasa lebih tertekan.
• Opsi B (Biarkan Berlanjut): Mengabaikan masalah tidak akan membantu siswa yang
mungkin mengalami kesulitan dan memerlukan dukungan.
• Opsi C (Hubungi Orang Tua): Menghubungi orang tua adalah langkah yang baik, namun
mungkin tidak cukup untuk memahami masalah yang dialami siswa secara langsung.
• Opsi D (Grup Belajar Kecil): Membuat grup belajar kecil dapat membantu siswa merasa
lebih nyaman dan terlibat, tetapi masih perlu pendekatan lebih personal.
• Opsi E (Percakapan Pribadi): Mengadakan percakapan pribadi memberikan kesempatan
untuk memahami situasi siswa secara mendalam dan menawarkan dukungan yang sesuai
dengan kebutuhan mereka.
Berdasarkan analisis ini, opsi E, yaitu menyediakan waktu khusus untuk berbicara secara pribadi
dengan siswa tersebut guna memahami situasi mereka dan menawarkan dukungan yang
dibutuhkan, merupakan pendekatan terbaik dalam situasi ini.
Soal 16
Dua siswa di kelas Anda sering kali terlibat dalam pertengkaran karena perbedaan pendapat dalam
sebuah proyek kelompok. Sebagai guru, bagaimana Anda akan menangani situasi ini untuk
meredakan ketegangan dan mengembalikan kerja sama di dalam kelompok?
A. Membiarkan mereka menyelesaikan konflik sendiri, dengan asumsi bahwa ini adalah bagian
dari proses belajar berinteraksi.
B. Memberikan hukuman kepada kedua siswa agar mereka menghentikan pertengkaran dan
memfokuskan diri pada tugas.
C. Mengadakan pertemuan dengan kedua siswa untuk mendengarkan masalah mereka dan
membantu menemukan solusi bersama.
D. Mengubah komposisi kelompok agar kedua siswa tersebut tidak berada dalam satu
kelompok lagi.
E. Meminta seluruh anggota kelompok untuk mengadakan diskusi bersama dan menetapkan
aturan kelompok yang lebih jelas.
Skor untuk setiap opsi:
A. 2
B. 1
C. 4
D. 3
E. 5
Pembahasan:
• Opsi A (Biarkan Menyelesaikan Sendiri): Meskipun penting bagi siswa untuk belajar
menyelesaikan konflik, tanpa bimbingan, situasi mungkin tidak membaik.
• Opsi B (Berikan Hukuman): Hukuman bisa membuat siswa merasa tidak didengarkan dan
tidak menyelesaikan akar masalah.
• Opsi C (Pertemuan dengan Siswa): Mengadakan pertemuan memberikan kesempatan untuk
mendengarkan kedua sisi dan membantu menemukan solusi, namun mungkin belum cukup
melibatkan seluruh anggota kelompok.
• Opsi D (Ubah Komposisi Kelompok): Meskipun ini bisa meredakan konflik seketika, hal ini
tidak mengajarkan siswa cara menyelesaikan perselisihan dengan efektif.
• Opsi E (Diskusi Kelompok): Mengadakan diskusi kelompok dan menetapkan aturan
kelompok membantu semua anggota kelompok untuk terlibat, memahami situasi, dan
bersamasama mencari solusi.
Berdasarkan analisis ini, opsi E, yaitu meminta seluruh anggota kelompok untuk mengadakan
diskusi bersama dan menetapkan aturan kelompok yang lebih jelas, merupakan pendekatan terbaik
dalam situasi ini.
Soal 17
Dalam sebuah proyek kelas, Anda menyadari bahwa salah satu siswa sering kali diabaikan oleh
anggota kelompok lainnya. Siswa ini tampak frustasi dan kurang termotivasi. Sebagai guru,
bagaimana Anda akan menangani situasi ini untuk memastikan setiap siswa mendapat kesempatan
yang sama dalam berkontribusi pada proyek kelompok?
A. Langsung mengganti komposisi kelompok agar siswa yang diabaikan berada di lingkungan
yang lebih mendukung.
B. Membiarkan dinamika kelompok berkembang secara alami, dengan harapan siswa tersebut
akan menemukan cara untuk beradaptasi.
C. Mengadakan sesi khusus dengan seluruh anggota kelompok untuk mendiskusikan
pentingnya kontribusi dan kerja sama tim.
D. Memberikan tugas khusus kepada siswa yang diabaikan untuk meningkatkan kepercayaan
dirinya.
E. Mengadakan pertemuan dengan siswa yang diabaikan untuk memberikan dukungan dan
strategi agar dia bisa lebih terlibat dalam kelompok.
Skor untuk setiap opsi:
A. 3
B. 1
C. 5
D. 4
E. 2
Pembahasan:
• Opsi A (Ganti Komposisi Kelompok): Meskipun ini bisa memberikan lingkungan yang lebih
mendukung, hal ini tidak menyelesaikan masalah di kelompok asal.
• Opsi B (Biarkan Berkembang Alami): Ini bisa meninggalkan siswa merasa tidak didukung
dan masalahnya tidak ditangani.
• Opsi C (Sesi Khusus dengan Kelompok): Ini membantu membangun kesadaran tentang
pentingnya setiap kontribusi dan kerja sama dalam tim, mendorong perubahan sikap di
seluruh kelompok.
• Opsi D (Tugas Khusus): Ini bisa meningkatkan kepercayaan diri siswa, tapi mungkin tidak
cukup mengatasi masalah kerja sama tim.
• Opsi E (Pertemuan dengan Siswa): Meskipun dukungan ini penting, hanya berfokus pada
siswa tertentu dan mungkin tidak cukup mengatasi dinamika kelompok secara keseluruhan.
Berdasarkan analisis ini, opsi C, yaitu mengadakan sesi khusus dengan seluruh anggota kelompok
untuk mendiskusikan pentingnya kontribusi dan kerja sama tim, merupakan pendekatan terbaik
dalam situasi ini.
Soal 18
Seorang guru mengamati bahwa beberapa siswa di kelas sering terlambat mengumpulkan tugas,
meskipun sudah diberi peringatan berkalikali. Keterlambatan ini mengganggu alur pembelajaran
dan membuat siswa tersebut tertinggal. Sebagai guru, bagaimana Anda akan menangani situasi ini
untuk mengatasi masalah keterlambatan dan memastikan semua siswa tetap pada jalur yang benar?
A. Memberikan sanksi berupa pengurangan nilai pada tugas yang terlambat.
B. Memberikan peringatan terakhir dan mengabaikan masalah tersebut jika masih terjadi lagi.
C. Menganalisis alasan keterlambatan dan memberikan solusi atau bantuan khusus jika
diperlukan.
D. Memberlakukan sistem poin hadiah bagi siswa yang mengumpulkan tugas tepat waktu.
E. Membuat kontrak belajar bersama siswa, dengan kesepakatan jelas tentang konsekuensi
keterlambatan.
Skor untuk setiap opsi:
A. 2
B. 1
C. 5
D. 3
E. 4
Pembahasan:
• Opsi A (Sanksi Pengurangan Nilai): Ini bisa menjadi penanggulangan yang efektif tetapi
mungkin tidak mengatasi penyebab utama keterlambatan.
• Opsi B (Peringatan Terakhir): Ini hanya memperlihatkan sikap pasif dan tidak menawarkan
solusi untuk masalah yang mendasari.
• Opsi C (Analisis Alasan): Dengan memahami alasan di balik keterlambatan, guru dapat
menawarkan dukungan yang lebih efektif dan personal.
• Opsi D (Sistem Poin Hadiah): Ini bisa memotivasi beberapa siswa, tetapi tidak
menyelesaikan masalah bagi mereka yang mengalami kesulitan khusus.
• Opsi E (Kontrak Belajar): Ini mendorong tanggung jawab dan konsekuensi yang jelas, yang
bisa sangat efektif untuk memastikan siswa mengikuti aturan.
Berdasarkan analisis ini, opsi C, yaitu menganalisis alasan keterlambatan dan memberikan solusi
atau bantuan khusus jika diperlukan, adalah pendekatan terbaik untuk mengatasi masalah inisecara
holistik.
Soal 19
Seorang siswa tampak sedih dan mengungkapkan kepada Anda, sebagai gurunya, bahwa dia tidak
ingin pulang ke rumah karena berkonflik dengan orang tuanya. Situasi ini membuat siswa tersebut
terganggu dan tidak dapat fokus dalam pelajaran. Sebagai guru, apa langkah terbaik yang harus
Anda ambil untuk mendukung siswa dalam menghadapi situasi ini?
A. Memberikan nasihat langsung kepada siswa tentang cara menyelesaikan konflik dengan
orang tuanya.
B. Menghubungi orang tua siswa secara langsung untuk membahas masalah tersebut tanpa
sepengetahuan siswa.
C. Menawarkan dukungan emosional kepada siswa dan mendorongnya untuk berbicara lebih
lanjut dengan konselor sekolah.
D. Mengabaikan masalah tersebut karena dianggap sebagai urusan pribadi siswa.
E. Mengatur pertemuan antara siswa, orang tuanya, dan Anda sebagai mediator.
Skor untuk setiap opsi:
A. 2
B. 1
C. 5
D. 1
E. 4
Pembahasan:
• Opsi A (Nasihat Langsung): Meskipun bermaksud baik, memberikan nasihat langsung
mungkin tidak selalu efektif karena situasi pribadi siswa bisa sangat kompleks.
• Opsi B (Hubungi Orang Tua Langsung): Ini bisa melanggar privasi siswa dan mungkin
memperburuk situasi jika tidak dilakukan dengan hatihati.
• Opsi C (Dukungan Emosional dan Konselor): Ini adalah pendekatan yang paling sesuai
karena menawarkan dukungan emosional dan profesional, membantu siswa menemukan
solusi yang sesuai.
• Opsi D (Mengabaikan Masalah): Ini tidak membantu siswa dan gagal dalam memenuhi
tanggung jawab Anda sebagai pendidik dan pendamping siswa.
• Opsi E (Pertemuan dengan Orang Tua): Meskipun ini bisa efektif, melibatkan pihak
eksternal (konselor) mungkin lebih tepat untuk situasi yang sensitif seperti ini.
Berdasarkan analisis tersebut, langkah terbaik adalah opsi C, yaitu menawarkan dukungan
emosional kepada siswa dan mendorongnya untuk berbicara lebih lanjut dengan konselor sekolah.
Pendekatan ini membantu siswa mendapatkan dukungan profesional yang dibutuhkan sambil
menjaga privasinya.
Soal 20
Anda menemukan bahwa salah satu siswa Anda sering mengalami kesulitan konsentrasi di kelas
dan tampak mengantuk. Setelah berbicara dengannya, Anda mengetahui bahwa siswa ini sering
begadang untuk menyelesaikan tugas sekolah dan kegiatan ekstrakurikuler. Sebagai guru, langkah
terbaik apa yang dapat Anda ambil untuk membantu siswa ini menemukan keseimbangan antara
sekolah dan waktu istirahat?
A. Meminta siswa untuk mengurangi kegiatan ekstrakurikulernya agar dapat fokus pada
pelajaran dan mendapatkan cukup istirahat.
B. Menghubungi orang tua siswa untuk membahas masalah ini dan mencari solusi bersama.
C. Memberikan saran kepada siswa tentang teknik manajemen waktu dan pentingnya
keseimbangan kehidupan.
D. Mengabaikan situasi tersebut karena dianggap sebagai tanggung jawab pribadi siswa.
E. Mengurangi beban tugas kelas Anda agar siswa tidak perlu begadang.
Skor untuk setiap opsi:
A. 2
B. 3
C. 5
D. 1
E. 4
Pembahasan:
• Opsi A (Kurangi Kegiatan Ekstrakurikuler): Meskipun ini bisa membantu, mengurangi
kegiatan ekstrakurikuler mungkin tidak memecahkan masalah utama dan bisa membatasi
pengembangan siswa di luar akademis.
• Opsi B (Hubungi Orang Tua): Melibatkan orang tua adalah langkah positif, tetapi ini
sebaiknya dilakukan setelah memberikan dukungan langsung kepada siswa.
• Opsi C (Saran Manajemen Waktu): Ini adalah pendekatan paling efektif karena membantu
siswa mengembangkan keterampilan penting untuk mengatur waktu dan prioritasnya
sendiri.
• Opsi D (Mengabaikan Situasi): Ini tidak membantu siswa dan mengabaikan tanggung jawab
Anda sebagai pendidik.
• Opsi E (Kurangi Beban Tugas): Meskipun ini bisa membantu, mengurangi beban tugas
hanya mengatasi gejala dan tidak mengajarkan siswa cara mengelola waktu secara efektif.
Berdasarkan analisis tersebut, langkah terbaik adalah opsi C, yaitu memberikan saran kepada siswa
tentang teknik manajemen waktu dan pentingnya keseimbangan kehidupan. Pendekatan ini tidak
hanya membantu siswa dalam situasi saat ini, tetapi juga mengajarkannya keterampilan penting
untuk masa depan.
Referensi: