Demonstrasi Kontekstual
Demonstrasi Kontekstual adalah sebuah teknik pengajaran yang digunakan oleh guru untuk mengajarkan konsep, keterampilan, atau prosedur dalam konteks yang relevan dengan kehidupan sehari-hari atau lingkungan siswa. Teknik ini membantu siswa memahami materi dengan lebih baik dan memotivasi mereka untuk belajar dengan menunjukkan bagaimana konsep yang diajarkan dapat diterapkan dalam kehidupan mereka.
Dalam Demonstrasi Kontekstual, guru menggunakan contoh atau situasi nyata untuk membantu siswa memahami konsep yang diajarkan. Contoh ini dapat berupa pengalaman pribadi guru, cerita, video, atau gambar. Guru kemudian menjelaskan bagaimana konsep yang diajarkan dapat diterapkan dalam konteks yang sama atau sejenis dalam kehidupan sehari-hari siswa.
Contoh dari Demonstrasi Kontekstual dapat ditemukan dalam banyak mata pelajaran seperti matematika, ilmu pengetahuan alam, dan bahasa Inggris. Misalnya, guru matematika dapat menggunakan demonstrasi kontekstual untuk menjelaskan bagaimana konsep geometri dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari seperti menghitung luas dan volume benda. Sementara guru bahasa Inggris dapat menggunakan demonstrasi kontekstual untuk mengajarkan kosakata dan struktur bahasa melalui contoh situasi yang relevan dengan kehidupan siswa seperti memesan makanan di restoran atau berbicara dengan orang asing di tempat wisata.
Dalam keseluruhan, Demonstrasi Kontekstual dapat membantu siswa memahami konsep dengan lebih baik dan memotivasi mereka untuk belajar dengan menunjukkan bagaimana konsep yang diajarkan dapat diterapkan dalam kehidupan mereka sehari-hari.
- CGP dapat menganalisis tentang visi dan prakarsa perubahan dari tayangan video praktik baik yang ada
- CGP dapat mengidentifikasi kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan masing-masing tahapan B - A - G - J - A dari tayangan video yang ada. Tujuan Pembelajaran Khusus
- CGP dapat mengidentifikasi peran pemimpin pembelajaran dari tayangan video.
- CGP dapat menganalisis modal utama apa saja yang dimanfaatkan contoh video praktik baik ini
- Menciptakan kelas yang nyaman, menyenangkan dan menjadi penyemangat belajar murid secara berkelanjutan
- Bagaimana meningkatkan keterlibatan murid untuk menciptakan kelas yang nyaman, menyenangkan dan menjadi penyemangat belajar secara berkelanjutan
- Kegiatan atau tindakan yang dilakukan guru dalam tayangan video
- Guru berkoordinasi dengan kepala sekolah tentang prakarsa perubahan yang akan dilakukan
- Guru berkoordinasi dengan teman sejawat untuk merumuskan prakarsa perubahan yang akan dilakukan
- Guru meminta pendapat murid untuk mengidentifikasi hal-hal apa saja yang dapat meningkatkan semangat belajar
- Guru meminta pendapat murid tentang apa saja yang disukai di dalam kelasnya.
- Mengajak murid untuk mengunjungi kelas 2 dan kelas 6 guna melihat hal-hal yang mereka sukai
- Guru memfasilitasi murid-muridnya untuk melakukan survey secara langsung ke kelas 2 dan kelas 6 yang memiliki karya-karya luarbiasa yang ditempel didalam kelasnya.
- Guru memberi kesempatan kepada murid untuk mencari inspirasi seluas-luasnya
- Guru memfasilitasi murid dalam kelompok untuk mendiskusikan apa yang mereka sukai dari kelas lain dan apa yang disukai dari kelas sendiri.
- Guru menampung semua pendapat murid
- Guru memandu murid untuk mencari pengalaman positif dari kelas lain untuk dijadikan pelajaran
- Guru memfasilitasi kelompok untuk menuliskan kelas impian mereka.
- Guru meminta murid untuk membayangkan kelas impian mereka
- Guru meminta murid untuk menjelaskan design kelas yang mereka impikan sebagai penyemangat belajar
- Guru meminta murid untuk menyampaikan/ mempresentasikan gagasan dari tiap kelompok dari kelas yang mereka impikan
- Guru membimbing murid untuk mendata hal-hal yang dibutuhkan kelas impian
- Murid diajak berkontribusi dalam membuat kelas impian dan dibagi tugas secara berkelompok sebagai tanggungjawab bersama
- Menyepakati kapan akan dilakukan penyusunan kelas impian bersama dengan murid Peran Pemimpin yang tergambar pada video tersebut
- Guru tersebut menunjukkan sebagai pemimpin pembelajaran yang mandiri dan penuh inisiatif untuk melakukan prakarsa perubahan
- Guru yang inovatif dan kreatif dalam mengelola kelas
- Guru yang berpihak pada murid dan memikirkan kemajuan murid dalam belajar
- Pemegang kendali dan mengambil keputusan yang bijak dalam melaksanakan keputusan
- Memastikan adanya interaksi dua arah sehingga murid merasa dirinya penting, dan menjadi dirinya sendiri dengan variasi pembelajaran yang beragam
- Fokus pada habits tidak sekedar mengejar standar
- Kelas yang diajar lebih bernuansa komunitas
- Terbuka untuk berkolaborasi dengan murid dan teman sejawat
- Adanya pemangku kepentingan yang siap mendukung program prakarsa perubahan yang direncanakan oleh guru
- Memiliki guru yang kompeten dan profesionalisme ynag bisa berkomunikasi baik dengan murid
- Memanfaatkan kecerdasan kreatifitas dari murid-murid disekolahnya untuk merancang kelas yang bisa memberikan penyemangat pembelajaran
- Murid yang memiliki potensi yang beragam yang siap dikembangkan
- Bekerja sama dengan teman sejawat
- Bekerja sama dengan guru kelas 2 dan kelas 6 untuk menjadi kelas inspirasi
- Lingkungan sekolah yang asri dan mendukung murid untuk melakukan perubahan pembelajaran
- Memanfaatkan ruang kelas sebagai media mewujudkan kelas impian
- Memiliki tempat bermain yang luas untuk menumbuhkan karakter dan budi pekerti
- Menggunakan ruang kelas sebagai area penyemangat belajar
- Sekolah pedesaan mendukung interaksi murid yang penuh keakraban sehingga memunculkan kreatifitas dari murid
- Kepala Sekolah yang mendukung
- Guru dan murid yang terbuka
- Memiliki hubungan yang baik antar warga sekolah serta masyarakat lingkungan sekolah