Selayang Pandang tentang Metode "Flipped Learning"
"Flipped Learning" atau pembelajaran terbalik adalah salah satu metode pembelajaran yang diterapkan di Finlandia. Metode ini memberikan siswa lebih banyak kesempatan untuk belajar secara mandiri di luar kelas, sehingga waktu di kelas dapat dimanfaatkan dengan lebih efektif.
Di Finlandia, guru sering menggunakan video pembelajaran sebagai bahan untuk "Flipped Learning". Video-video ini dapat diakses oleh siswa sebelum kelas dimulai, sehingga mereka dapat mempelajari materi pembelajaran secara mandiri di luar kelas. Setelah itu, waktu di kelas dapat digunakan untuk diskusi dan penerapan konsep yang sudah dipelajari, serta pengembangan keterampilan sosial dan kreativitas. Sistem "Flipped Learning" di Finlandia biasanya dilakukan dengan cara sebagai berikut:
- Guru memberikan materi pembelajaran berupa video atau bahan bacaan kepada siswa sebelum kelas dimulai.
- Siswa belajar materi tersebut secara mandiri di luar kelas.
- Di dalam kelas, guru dan siswa melakukan diskusi dan tanya jawab mengenai materi yang sudah dipelajari.
- Siswa mengerjakan tugas atau proyek berdasarkan materi yang sudah dipelajari di luar kelas, dengan bimbingan dari guru.
Tujuan Metode "Flipped Learning"
Sistem "Flipped Learning" ini bertujuan untuk memaksimalkan partisipasi dan keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran. Dengan memberikan kesempatan kepada siswa untuk belajar secara mandiri di luar kelas, maka mereka dapat mengembangkan keterampilan mandiri, kritis, dan kreatif. Selain itu, metode ini juga dapat membantu siswa untuk mengembangkan keterampilan berbicara dan berdiskusi dalam kelompok.
Langkah-langkah Metode "Flipped Learning"
Metode "Flipped Learning" ini dapat diterapkan dalam berbagai mata pelajaran, mulai dari matematika hingga bahasa Inggris. Selain video, guru juga dapat menggunakan bahan bacaan, presentasi, atau rekaman audio sebagai bahan untuk "Flipped Learning". Berikut adalah beberapa langkah persiapan dalam menerapkan metode flipped learning:
- Menentukan tujuan pembelajaran: Tentukan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai dan pilih materi pembelajaran yang relevan dengan tujuan tersebut.
- Membuat video pembelajaran: Buat video pembelajaran yang mudah dipahami oleh siswa dan sesuai dengan kurikulum yang berlaku. Pastikan video memiliki durasi yang tidak terlalu lama agar siswa tidak bosan.
- Menyediakan bahan-bahan pembelajaran: Selain video, guru juga dapat menyediakan bahan-bahan pembelajaran lain seperti bahan bacaan, presentasi, atau rekaman audio yang sesuai dengan materi pembelajaran.
- Menyampaikan informasi kepada siswa: Sampaikan informasi tentang metode flipped learning kepada siswa dan berikan instruksi yang jelas tentang cara mengakses dan menggunakan video pembelajaran.
- Memonitor perkembangan siswa: Monitor perkembangan siswa dalam proses pembelajaran mandiri di luar kelas dan berikan bimbingan atau dukungan yang diperlukan.
- Mengadakan diskusi dan aktivitas di kelas: Gunakan waktu di kelas untuk melakukan diskusi, tanya jawab, dan aktivitas yang dapat memperkuat pemahaman siswa tentang materi pembelajaran.
- Melakukan evaluasi: Lakukan evaluasi terhadap hasil belajar siswa dan keefektifan metode flipped learning yang telah diterapkan. Gunakan evaluasi ini untuk meningkatkan dan memperbaiki metode pembelajaran di masa depan.
Dengan melakukan persiapan yang matang dan melibatkan siswa secara aktif dalam proses pembelajaran, diharapkan metode flipped learning dapat menjadi salah satu alternatif yang efektif dalam meningkatkan hasil belajar siswa dan mengembangkan keterampilan mandiri, kritis, dan kreatif.
Keuntungan dan kekurangan jika Metode "Flipped Learning" jika diimplementasikan diindonesia?
Berikut adalah beberapa keuntungan dan kekurangan metode flipped learning jika diimplementasikan di Indonesia:
Keuntungan:
- Meningkatkan keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran.
- Memungkinkan siswa untuk mempelajari materi secara mandiri dan sesuai dengan kecepatan belajar masing-masing.
- Mendorong siswa untuk mengembangkan keterampilan mandiri, kritis, dan kreatif.
- Memberikan waktu yang lebih banyak di kelas untuk melakukan diskusi, tanya jawab, dan aktivitas yang lebih interaktif.
- Dapat memotivasi siswa untuk belajar secara mandiri di luar kelas.
Kekurangan:
- Memerlukan akses yang baik dan stabil terhadap teknologi seperti internet dan perangkat untuk mengakses video pembelajaran.
- Memerlukan waktu dan upaya yang lebih banyak dari guru dalam membuat video pembelajaran yang berkualitas.
- Mungkin tidak sesuai dengan gaya belajar siswa tertentu yang lebih membutuhkan pengajaran langsung dari guru.
- Memerlukan kerjasama dan dukungan yang baik dari orangtua siswa untuk memastikan bahwa siswa dapat mengakses video pembelajaran di rumah.
- Memerlukan perubahan mindset dan budaya pembelajaran yang kuat dari guru dan siswa.
Jika metode flipped learning diimplementasikan dengan baik dan dengan memperhatikan kebutuhan dan kondisi siswa di Indonesia, maka metode ini memiliki potensi untuk meningkatkan hasil belajar siswa dan mempersiapkan mereka untuk menghadapi tantangan dunia global yang semakin kompleks.
Namun demikian, untuk menerapkan metode "Flipped Learning" ini dibutuhkan persiapan dan kerja sama yang baik antara guru dan siswa. Guru harus menyediakan materi pembelajaran yang mudah dipahami dan relevan dengan kurikulum, serta memberikan dukungan dan bimbingan yang cukup kepada siswa dalam proses belajar mandiri di luar kelas.
Kesimpulan
Meskipun demikian, metode "Flipped Learning" ini memiliki potensi untuk memperbaiki metode pembelajaran yang ada di Indonesia, dengan meningkatkan partisipasi dan keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran. Dengan demikian, diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa dan mengembangkan keterampilan sosial, kritis, dan kreatif yang diperlukan dalam dunia kerja yang semakin kompleks dan global.