Profil
Sugata Mitra adalah seorang ilmuwan komputer dan pendidik India yang dikenal karena penelitiannya tentang pembelajaran mandiri dan penggunaan teknologi dalam pendidikan. Ia lahir pada 12 Februari 1952 di sebuah kota kecil bernama Chittagong, yang saat ini terletak di Bangladesh.
Mitra belajar di Sekolah St. Anthony di Kolkata dan mendapatkan gelar sarjana teknik dari Universitas Indian Institute of Technology (IIT) di Delhi pada tahun 1974. Ia kemudian melanjutkan pendidikan pascasarjana di Universitas Indian Institute of Management di Kolkata, di mana ia memperoleh gelar MBA pada tahun 1976. Setelah lulus, Mitra bekerja di sejumlah perusahaan teknologi, termasuk HCL Technologies dan British Telecom.
Pada tahun 1999, Mitra bergabung dengan perusahaan teknologi NIIT, di mana ia bertanggung jawab atas pengembangan teknologi pembelajaran. Pada tahun 1999, ia melakukan penelitian tentang penggunaan internet dalam pendidikan dan memperkenalkan konsep "hole in the wall" (lubang di dinding) di mana ia menempatkan komputer di dinding-dinding di daerah miskin India dan membiarkan anak-anak menggunakannya secara bebas. Melalui penelitiannya, Mitra menemukan bahwa anak-anak dapat belajar secara mandiri dan mengembangkan keterampilan penting, bahkan tanpa bimbingan guru.
Pada tahun 2005, Mitra menerima Penghargaan Dewan Riset Nasional India untuk pengembangan teknologi pendidikan, dan pada tahun 2013 ia memenangkan Penghargaan TED (TED Prize) untuk ide briliannya dalam pendidikan. Mitra juga diangkat sebagai profesor tamu di Universitas Newcastle di Inggris dan Universitas Carnegie Mellon di Amerika Serikat.
Inovasi-inovasi Mitra
Sugata Mitra adalah seorang inovator dalam bidang pendidikan yang terkenal dengan konsep "Hole in the Wall" dan "School in the Cloud". Melalui penelitiannya, Mitra menemukan bahwa anak-anak dapat belajar secara mandiri dan mengembangkan keterampilan penting, bahkan tanpa bimbingan guru.
Konsep "Hole in the Wall" yang dikembangkan oleh Mitra adalah penempatan komputer di dinding-dinding di daerah miskin India dan membiarkan anak-anak menggunakannya secara bebas. Melalui konsep ini, Mitra berhasil membuktikan bahwa anak-anak dapat belajar secara mandiri dan mengembangkan keterampilan pemecahan masalah, kreativitas, dan kerja sama tanpa perlu bimbingan langsung dari guru.
Selanjutnya, Mitra mengembangkan konsep "School in the Cloud" yang memanfaatkan teknologi cloud computing untuk menciptakan lingkungan belajar yang terbuka, di mana siswa dapat belajar secara mandiri dan kolaboratif dengan bimbingan dari "mentors" dari seluruh dunia. Konsep ini diimplementasikan dalam beberapa sekolah di seluruh dunia, termasuk di India, Inggris, dan Amerika Serikat.
Inovasi-inovasi yang dikembangkan oleh Sugata Mitra telah membuka peluang akses pendidikan yang lebih luas bagi anak-anak di daerah miskin dan terpencil. Melalui teknologi dan konsep pembelajaran mandiri, anak-anak dapat mengembangkan potensi mereka tanpa harus bergantung pada akses fisik ke sekolah atau bimbingan langsung dari guru. Kontribusi Mitra dalam dunia pendidikan telah memberikan dampak positif bagi anak-anak di seluruh dunia dan memberikan harapan untuk masa depan pendidikan yang lebih inklusif dan terbuka bagi semua orang.
Noted: Artikel ini ditulis menggunakan chatGPT dengan penyesuaian dari penulis.