Modul 2.2 Pembelajaran Sosial-Emosional membahas tentang pentingnya pengembangan kompetensi sosial dan emosional pada siswa sebagai bagian dari pendidikan yang komprehensif. Pembelajaran sosial-emosional harus dilakukan melalui aksi nyata, yaitu dengan melibatkan siswa dalam berbagai aktivitas yang memungkinkan mereka untuk belajar dan mengembangkan keterampilan sosial-emosional.
Beberapa contoh aksi nyata yang dapat dilakukan dalam pembelajaran sosial-emosional adalah:
Mempraktekkan kemampuan mengelola emosi dan stres. Siswa dapat diajarkan cara mengenali emosi mereka sendiri dan cara mengelolanya secara positif. Mereka juga dapat belajar teknik-teknik relaksasi yang dapat membantu mengurangi stres.
Membangun hubungan yang sehat dan positif dengan orang lain. Siswa dapat diajarkan cara berkomunikasi dengan efektif, membangun hubungan yang saling menghargai dan memecahkan konflik dengan cara yang baik.
Berpartisipasi dalam proyek sosial yang bermanfaat untuk masyarakat. Siswa dapat diajarkan untuk memperhatikan kebutuhan masyarakat sekitar mereka dan bagaimana mereka dapat membantu mengatasi masalah sosial melalui aksi nyata.
Mengembangkan sikap empati dan emansipasi. Siswa dapat diajarkan cara mengasah kemampuan empati dan memahami perspektif orang lain. Mereka juga dapat belajar untuk memahami peran dan hak mereka dalam masyarakat.
- Peristiwa
- Perasaan
- Penerapan
- Pembelajaran
- Melakukan mindfullness untuk mempersiapkan pembelajaran dengan “mendengarkan murotal”
- Melakukan senam pelajar pancasila.
- Guru menanyakan pada murid-murid pembelajaran tentang gaya yang sudah dipelajari. (kesadaran diri, manajemen diri) mengelola stres untuk berpendapat dan kesadaran soaial.
- Siswa melakukan percobaan secara berkelompok untuk mengetahui hubungan antara tekstur permukaan benda dengan gaya gesek. (Critical Thingking and Problem Solving) (kesadaran sosial dan keterampilan berelasi)
- Siswa berdiskusi dan menuliskan hasil percobaan dan menyimpulkannya dalam bentuk laporan. (kesadaran sosial dan keterampilan berelasi).
- Siswa berdiskusi kelompok untuk mengetahui manfaat gaya gesek dalam kehidupan sehari-hari. Beberapa manfaat gaya gesek dalam kehidupan sehari-hari.
- Setiap kelompok bisa memilih bentuk laporan diantaranya: Pengambilan keputusan yang bertanggung jawab.
- Menyampaikan secara lisan.
- Menuliskan dalam bentuk peta konsep
- Bisa dalam bentuk komik.
- Pertanyaan pemandu berikut dapat digunakan untuk memandu proses refleksi murid.
- Apakah bagian yang paling menarik dari pembelajaran hari ini ? Mengapa?(kesadaran diri)
- Menurutmu mengapa kita harus mengetahui hubungan tekstur permukaan benda dan gaya gesek?(kesadaran diri)
- Tantangan apa yang masih kamu temui dalam pembelajaran hari ini?(pengelolaan diri)
- Pendahuluan, Berdoa,mengabsen dan melakukan mindfullness untuk mempersiapkan pembelajaran dengan “mendengarkan murotal”.
- Melakukan senam pelajar pancasila.
- Tanya jawa, guru menanyakan pada murid-murid pembelajaran tentang gaya yang sudah dipelajari. (kesadaran diri,manajemen diri) mengelola stres untuk berpendapat dan kesadaran soaial.
- Siswa diajak bertanya jawab mengenai jenis-jenis permukaan benda. Jawaban yang diharapkan yaitu ada dua macam permukaan benda, yaitu bertekstur kasar dan bertekstur halus. (Hots)(Kesadaran diri) Dibagi menjadi beberapa kelompok berdasarkan minat siswa.
- Percobaan dan diskusi
- Tanya jawab
- Siswa berdiskusi kelompok untuk menyimpulkan percobaan yang sudah dilakukan.
- Setiap kelompok bisa memilih bentuk laporan diantaranya: (Pengambilan keputusan yang bertanggung jawab.)
- Presentasi
- Menuliskan dalam bentuk peta konsep
- Menuliskan laporan
- Apakah bagian yang paling menarik dari pembelajaran hari ini ? Mengapa?(kesadaran diri)
- Menurutmu mengapa kita harus mengetahui hubungan tekstur permukaan benda dan gaya gesek?(kesadaran diri)
- Tantangan apa yang masih kamu temui dalam pembelajaran hari ini?(pengelolaan diri)